Pengertian merek menurut William J.Stanton adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur yang di rancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang di tawarkan oleh penjual7. Sedangkan, merek dagang global didefinisikan sebagai suatu meek yang dipasarkan menurut prinsip strategi yang sama di seluruh dunia.
Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan suatu set makna yang mendalam untuk merek tersebut. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas. Tetapi merek lebih dari sekedar simbol, merek dapat memiliki enam tingkat pengertian:
1. Atribut: Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedes menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang baik, tahan ama, bergengsi tinggi, nilai jual kembali yang tinggi, cepat, dan lain-lain. Perusahaan dapat menggunakan satu atau beberapa atribut ini untuk mengiklankan mobil tersebut. Selama bertahun-tahun Mercedes mengiklnkan, “Dirancang tidak seperti mobil mana pun juga di dunai ini”. Ini berfungsi sebagai dasar penentuan posisi untuk memproyeksikan berbagai atribut lain obil tersebut.
2.Manfaat: Suatu merek lebih dari serangkaian atribut. Pelnggan tidak membeli atribut, mereke membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional, “Saya tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun”. Atribut “mahal” mungkin diterjamahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional, “Saya aman seandainya terjadi kecelakaan”.
3.Nilai: Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain. Pemasar merek harus mengetahui kelompok pembeli mobil yang mana yang mencari nilai-nilai ini.
4.Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi, efisien, dan kualitas tinggi.
5.Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek, apa yang akan terpikir oleh kita? Mercedes mencerminkan seorang pemimpin yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau suatu istana yang agung (obyek). Kadang-kadang merek mengambil kepribadian seorang terkenal sesungguhnya.
6.Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Kita akan terkejut melihat seorang sekretaris berumur 20 tahun mengendarai Mercedes. Yang akan harpkan adalah seorang menejer puncak berumur 55 tahun di belakang kemudi. Pemakainya adalah orang-orang yang menghargai nilai, budaya, dan kepribadian produk tersebut
Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan suatu set makna yang mendalam untuk merek tersebut. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas. Tetapi merek lebih dari sekedar simbol, merek dapat memiliki enam tingkat pengertian:
1. Atribut: Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedes menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang baik, tahan ama, bergengsi tinggi, nilai jual kembali yang tinggi, cepat, dan lain-lain. Perusahaan dapat menggunakan satu atau beberapa atribut ini untuk mengiklankan mobil tersebut. Selama bertahun-tahun Mercedes mengiklnkan, “Dirancang tidak seperti mobil mana pun juga di dunai ini”. Ini berfungsi sebagai dasar penentuan posisi untuk memproyeksikan berbagai atribut lain obil tersebut.
2.Manfaat: Suatu merek lebih dari serangkaian atribut. Pelnggan tidak membeli atribut, mereke membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional, “Saya tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun”. Atribut “mahal” mungkin diterjamahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional, “Saya aman seandainya terjadi kecelakaan”.
3.Nilai: Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain. Pemasar merek harus mengetahui kelompok pembeli mobil yang mana yang mencari nilai-nilai ini.
4.Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi, efisien, dan kualitas tinggi.
5.Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek, apa yang akan terpikir oleh kita? Mercedes mencerminkan seorang pemimpin yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau suatu istana yang agung (obyek). Kadang-kadang merek mengambil kepribadian seorang terkenal sesungguhnya.
6.Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Kita akan terkejut melihat seorang sekretaris berumur 20 tahun mengendarai Mercedes. Yang akan harpkan adalah seorang menejer puncak berumur 55 tahun di belakang kemudi. Pemakainya adalah orang-orang yang menghargai nilai, budaya, dan kepribadian produk tersebut
Baca juga : Pengertian Merek Menurut Para Ahli
Sumber : Skripsi Oleh SITI RAHMADANI, "Pengaruh Brand Loyalty, Brand Association, Brand Awareness, dan Perceived Quality Terhadap Keputusa Menggunakan Jasa GO-JEK (Studi Kasus Mahasiswa EBI UIN-SU)". FE dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara. Medan. 2017
Comments
Post a Comment